Berita Dakwah Islam

Keteladanan Abu Hurairah, Biografi dan Kisahnya Menginspirasi

Keteladanan Abu Hurairah

Keteladanan Abu Hurairah, Biografi dan Kisahnya Yang Menginspirasi

Abu Hurairah adalah seorang sahabat yang paling dekat kehidupannya dengan Rasulullah. sehingga tak heran ribuan hadits diriwayatkan darinya. karena itu dia terkenal karena banyaknya hadits yang bersumber darinya.

Sahabat Nabi, Ibnu Hisyam berkata bahwa memiliki nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr.

Daftar isi

  1. Biografi Abu Hurairah
  2. Kisah Abu Hurairah Mengenal Islam
  3. Abu Hurairah Menjadi Gubernur
  4. Kenapa Abu Hurairah Menjadi Periwayat Hadits Terbanyak?
  5. Kisah Abu Hurairah dan Jin Yang mencuri Harta Zakat

Biografi Abu Hurairah

Keteladanan Abu Hurairah - Asal tempat Abu Hurairah adalah beliau berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Tahun lahir Abu Hurairah diperkirakan lahir pada 21 tahun sebelum hijrah. dan sejak kecil sudah menjadi yatim.

Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya.

Keteladanan Abu Hurairah

Abu Hurairah Bapak Kucing, Kenapa Dijuluki Seperti Itu ?

Nama aslinya Abu Hurairah pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams yang berarti hamba matahari dan ia dipanggil sebagai Abu Hurrairoh yang berarti ayah atau pemilik kucing. 

kenapa beliau diberi julukan Abu Hurrairoh yang berarti bapaknya anak  kucing?.  karena  dikisahkan beliau suka merawat dan memelihara kucing.

Diriwayatkan atsar oleh Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang mauquf hingga Abu Hurairoh. Abdullaah bin Raafi' berkata,"Aku bertanya kepada Abu Hurairoh."Mengapa engkau bernama kuniyah Abu Hurairoh?." 

Ia menjawab,"Apakah yang kau khawatirkan dariku?." 

Aku berkata,"Benar, demi Allah, sungguh aku khawatir terhadapmu." Abu Hurairoh berkata, "Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing keluargaku dan di sisiku ada seekor kucing kecil Hurairah. Lalu ketika malam tiba aku menaruhnya di sebatang pohon, jika hari telah siang aku pergi ke pohon itu dan aku bermain-main dengannya, maka aku diberi kuniyah Abu Hurairoh.”

Kisahnya Abu Hurairah Bisa Mengenal Islam?

Dikisahkan, Thufail bin Amr. seorang pemimpin Bani Daus, kembali ke kampungnya setelah bertemu dengan Nabi Muhammad dan menjadi muslim. Ia menyerukan untuk masuk Islam, dan Abu Hurrairoh segera menyatakan ketertarikannya meskipun sebagian besar kaumnya saat itu menolak. Ketika Abu Hurairh pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah.  Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairh menjadi Abdurrahman yang berarti hamba Maha Pengasih.  Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah. 

Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. kisahnya, suatu hari Abu Hurairh datang kepada Rasulullah untuk mendoakan ibundanya supaya mendapatkan hidayah dan memeluk islam. Saat itu juga Rasulullah  mendoakan ibunya. Ketika abu hurairh pulang ke rumahnya, dia dapati ibunya menunggunya dan menyuruhnya untuk menngantarkannya kepada Rasulullah.

 Ia selalu menyertai Nabi Muhammad  sampai dengan wafatnya Nabi di Madinah.

Menjadi Gubernur Di Bahrain Pada Khilafah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab pernah mengangkat Abu Hurairah menjadi gubernur wilayah Bahrain untuk masa tertentu. Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, tapi abu hurrairah  menolak tawaran tersebut. Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka.

Keteladanan Abu Hurairah

Sahabat yang Paling Banyak Meriwatkan Hadits

Abu Hurairoh adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5 ribu hadits lebih.  Di antara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar,Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. 

Imam Bukhari pernah berkata."Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi'in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hunairah."

Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurarah terhadap hadits Nabi.  Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairao pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, sementara sekretaris marwan menyimak sembari melihat catatan tahun yang sebelumnya. abu hurairoh menyebutkan semua hadits tanpa tertinggal satu huruf pun.

Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairoh pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah. 

Keteladanan Abu Hurairah


Kisah Abu Hurairah dan Jin Pencuri Harta Zakat

Aada satu pengalaman unik yang pernah dialami oleh Abu Kurairah ketika ia ditugaskan menjaga harta zakat. hal ini sebagaimana dikisahkan di dalam satu riwayat yang terdapat di dalam sahih bukhori.

Abu Hurairah berkata,“Rasulullah memberiku kewenangan untuk menjaga zakat fitrah.  Lalu seseorang datang dan mengambil segenggam bahan makanan. Akupun memeganginya seraya berkata, ‘Demi Allah aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah.

Dia berkata,“Aku adalah orang miskin dan memiliki banyak tanggungan, Kebutuhanku sangat mendesak,” Aku pun melepaskannya.

Pada pagi harinya, Nabi berkata,‘Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu semalam?,’

Aku berkata,‘Wahai Rasulullah!. Orang itu mengatakan bahwa dia adalah orang miskin. Kebutuhannya sangat mendesak. Dia pun memiliki banyak tanggungan. Aku merasa kasihan kepadanya, lalu aku biarkan dia pergi. Beliau berkata, ‘dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.

Karena itulah Aku tahu bahwa dia akan kembali sebagaimana ucapan Rasulullah. Lalu,aku mengintainya. Ketika dia muncul dan mulai mengambil segenggam bahan makanan, aku segera memeganginya dan berkata, ‘Aku benar-benar akan melaporkanmu kepada Rasulullah.’ 

Pencuri itu berkata,‘Biarkan aku, aku sangat misikin dan memiliki banyak tanggungan, Aku berjanji tidak akan kembali lagi,’ Aku pun merasa kasihan kepadanya lalu membiarkannya pergi.

Pada pagi harinya, Rasulullah berkata, ‘Wahai Abu Hurayrah, apa yang diperbuat tawananmu semalam?,’ 

Aku katakan,‘Wahai Rasulullah!. orang itu mengatakan bahwa dia adalah orang miskin,Kebutuhannya sangat mendesak. Dia juga memiliki banyak tanggungan. Aku merasa kasihan kepadanya,lalu aku biarkan dia pergi.”

Rasulullah  berkata,‘Dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.” Lalu aku mengintainya untuk ketiga kalinya, Ketika dia muncul dan mulai mengambil segenggam bahan makanan, aku segera memeganginya dan berkata, “Aku benar-benar akan melaporkanmu kepada Rasulullah. Ini adalah yang terakhir,sudah tiga kali engkau melakukannya, Engkau berjanji tidak akan kembali lagi, tetapi ternyata engkau tetap kembali.’

Pencuri itu berkata,“Biarkan aku pergi. Aku akan mengajarimu kalimat-kalimat yang jika engkau baca, Allah akan memberikan manfaat untukmu.’ 

Aku katakan,“Apa itu?.’ pencuri itu berkata,“Jika engkau pergi ke tempat tidurmu, bacalah ayat Kursi hingga akhir ayat. Sungguh engkau akan tetap dalam perlindungan Allah,tidak akan ada setan yang mendekatimu hingga pagi hari.’ 

Akhirnya aku pun melepaskannya.

Pada pagi harinya, Rasulullah  berkata kepadaku,‘Apa yang diperbuat tawananmu semalam?.’ 

Aku katakan,‘Wahai Rasulullah. dia mengatakan bahwa dia akan mengajariku kalimat-kalimat yang jika aku membacanya,Allah akan memberiku manfaat untukku, Lalu aku pun melepaskannya,’

Rasulullah bertanya,“Apa itu?.’ Aku jawab,“Dia mengatakan kepadaku,‘Jika engkau pergi ke tempat tidur, bacalah ayat Kursi, dari awal sampai akhir.’ Lalu dia berkata kepadaku.‘Engkau akan terus mendapat perlindungan dari Allah dan tidak akan didekati setan sampai pagi hari. perlu diketahui oleh pendengar, bahwa para sahabat adalah orang-orang yang paling berambisi kepada kebaikan dan amal solih. sehingga ketika ada satu kesempatan dan satu pengetahuan. mereka tidak akan menyia-nyiakannya. termasuk abu hurayrah ketika ia diberitahu satu hal yang sangat penting oleh pencuri harta zakat tersebut.

Lalu Nabi bersabda.“Dia telah berkata benar, meskipun sebenarnya dia adalah pembohong besar.Apakah engkau tahu siapa yang berbicara denganmu selama tiga malam ini, wahai Abu Hurairah?.’  aku berkata. ‘Tidak.’ 

Rasulullah  berkata.‘Dia adalah setan.” 

Abu Hurairoh termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, atau yang biasa disebut dengan Ahlush Shuffah. yaitu tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi.

 Abu Hurairoh mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib, yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.

Abu hurairah wafat Pada tahun 59 Hijriyah,  Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di Madinah, dan dimakamkan di Baqi'.

Kisah seorang sahabat Rasulullah, yang mendapat kehormatan sebagai duta sunnah Rasulullah dengan banyaknya riwayat hadits yang bersumber darinya. semoga hal ini memotivasi kita untuk selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.

Semoga bermanfaat Kisah Keteladanan Abu Hurairah ini. Wallahu a’lam bishowab.

Subscribe to receive free email updates: