Ahok Hina Al Quran Di Negara (Ibu Kota) Mayoritas Islam
Ahok Hina Al Quran, Jika ada nonmuslim yang menghina Al Quran, namun engkau sebagai muslim tidak tersinggung sedikit pun, bahkan cenderung membela si penghina, maka sesungguhnya keislaman dan keimananmu sangat perlu diragukan.
Length Video : 41 dtk
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengingatkan agar masyarakat tidak mengeksploitasi sentimen SARA pada Pilkada DKI 2017.
Menurut Din, sentimen SARA yang dihembuskan pada saat ini, khususnya menjelang gelaran Pilkada DKI Jakarta sudah sangat sangat mengkhawatirkan, seperti video diatas
"Sentimen SARA khususnya agama ini berbahaya. Eksploitasinya terlalu ekstrem. Apalagi dengan ekspresi yang kasar dan arogan, sehingga menimbulkan aksi dan reaksi yang mengundang gejolak ditengah-tengah masyarakat" ujar Din disela-sela peluncuran buku berjudul "Rumah Bagi Muslim, Indonesia dan Keturunan Tionghoa" di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Din menuturkan, meskipun agama tidak bisa dipisahkan dengan politik, namun penggunaan sentimen tersebut seharusnya tidak dilakukan dalam pesta demokrasi. Sentimen tersebut, kata dia, hanya akan merusak citra agama.
"Saya tidak setuju ada eksploitasi walaupun agama dan politik tidak terpisahkan. Ini bisa mengarah pada eksploitasi yang ekstrem," tandasnya.
Selain itu, sentimen tersebut juga dapat merusak relasi antar-etnis.
"Jangan sampai hubungan etnis Tionghoa dan etnis lain di Indonesia yang saat ini relatif cair kemudian terganggu kembali," ucap Din.
Tidak hanya itu, Din juga meminta agar masyarakat mewaspadai eksploitasi kekuatan uang pada Pilkada DKI.
Menurut dia, eksploitasi kekuatan modal yang tidak berseri oleh seorang pemimpin juga tidak kalah berbahaya bagi nasib bangsa kedepan.
"Jadi, (para cagub) jangan mengeksploitasi kekuatan uang. Dan bagi masyarakat jangan lagi bersikap ekstrim sehingga terjebak dengan pemimpin-pemimpin yang hanya akan menjadi pion-pion pemilik modal, ini sangat berbahaya," pesan mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu.
Masihkah kita sebagai kaum Muslimin Indonesia diam saja melihat fenomena seperti ini ? Kalau menurut Anda ini biasa biasa saja, atau bahkan cenderung membela, maka keislaman dan keimanan Anda patut dipertanyakan ?
Semoga Allah SWT memberi kita semua kekuatan dalam menghadapi fitnah ini, saatnya kita pilih pemimpin yang muslim, jujur, santun dan amanah.
Sumber: teropongsenayan